St wahyu

1. Disunahkanya meruqiah dengan alquran dan dzikir-zikir yang telah diajarkan rosululloh s.a.w.
2. Penting setiap orang tua memperhatikan anak-anaknya, terutama anak perempuan.
3. Haram hukumnya menguburkan di masjid dan membangun mesjid diatas kuburan, serta larangan membuat gambar-gambar kedalam masjid dan memasukan gambar kedalam mesjid.
4. Orang-orang yang beriman tidak akan pernah takut menyongsong ajalnya. 
5. Pentingnya sholat dan sholat berjamaah.
6. Kewajiban merapikan dan meluruskan barisan dalam sholat.
7. Kewajiban meneladani Rosululloh saw dalam segala hal.
8. Seorang yang sakit, apabila merasakan telah dekat ajalnya, maka hendaklah ia berwasiat, kepada keluarga - keluarganya.
9. Apabila seorang muslim ditimpa sakit, lalu dia bersabar, dan mengharapkan pahala dari alloh s.w.t dari sakitnya tersebut, maka musibah atau sakitnya tersebut akan menghapuskan dosa-dosanya, akan meninggikan drajatnya akan ditambahkan kebaikanya.
10. Kewajiban mencintai sahabat rosululloh s.a.w.
11. Mendahulukan yang paling penting dari yang penting.
12. Pentinya mempelajari sirah rosululloh s.a.w.

Izhar halqi bila bertemu dengan huruf izhar maka cara melafazkan atau mengucapkannya harus “jelas” Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf Halqi (tenggorokan) seperti: alif/hamzah(ء), ha’ (ح), kha’ (خ), ‘ain (ع), ghain (غ), dan ha’ (ﮬ). Izhar Halqi yang artinya dibaca jelas.
Contoh : نَارٌ حَامِيَةٌ

 
2. Idgham 

Hukum bacaan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf seperti: mim (م), nun (ن), wau (و), dan ya’ (ي), maka ia harus dibaca lebur dengan dengung.
Contoh: فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ harus dibaca Fī ʿamadim mumaddadah.

3. Idgham BilaghunnahJika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf seperti ra’ (ر) dan lam (ل), maka ia harus dibaca lebur tanpa dengung.
Contoh: مَنْ لَمْ harus dibaca Mal lam
Pengecualian
Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan keenam huruf idgam tersebut tetapi ditemukan dalam satu kata, seperti بُنْيَانٌ, اَدُّنْيَا, قِنْوَانٌ, dan صِنْوَانٌ, maka nun mati atau tanwin tersebut dibaca jelas.

4. Iqlab 

Hukum ini terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba’ (ب). Dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin berbah menjadi bunyi mim (م).
Contoh: لَيُنۢبَذَنَّ harus dibaca Layumbażanna

5. Ikhfa’ haqiqi
Jika nan mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf seperti ta’(ت), tha’ (ث), jim (ج), dal (د), dzal (ذ), zai (ز), sin (س), syin (ش), sod (ص), dhod (ض), tho (ط), zho (ظ), fa’ (ف), qof (ق), dan kaf (ك), maka ia harus dibaca samar-samar (antara Izhar dan Idgham)
Contoh: 

نَقْعًا فَوَسَطْنَ

B. Hukum mim mati

Selain hukum nun mati dan tanwin adapula hukum lainnya dalam mempelajari dan membaca Al-Quran yakni Hukum mim mati, yang disebut hukum mim mati jika bertemu dengan huruf mim mati (مْ) yang bertemu dengan huruf-huruf arab tertentu.

Hukum mim mati memiliki 3 jenis, yang diantaranya adalah :

1. Ikhfa Syafawi (ﺇﺧﻔﺎﺀ ﺷﻔﻮﻱ)

Contoh: (فَاحْكُم بَيْنَهُم) (تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ) (وَكَلْبُهُم بَاسِطٌ)

2. Idgham Mimi ( إدغام ميمى)

Contoh : (أَم مَنْ) (كَمْ مِن فِئَةٍ)

3. Izhar Syafawi (ﺇﻇﻬﺎﺭ ﺷﻔﻮﻱ)

Contoh: (لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ) (تَمْسُونَ)

C. Hukum mim dan nun tasydid

Contoh: ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠِﻨﱠﺔ ﻭَﺍﻟﻨﱠﺎﺱِ

D. Hukum alif lam ma’rifah

E. Hukum idgham

F. Hukum mad

G. Hukum ra’

* Bacaan ra’ harus dikasarkan apabila:

* Bacaan ra’ yang ditipiskan adalah apabila:

* Bacaan ra’ yang harus dikasarkan dan ditipiskan adalah apabila setiap ra’ yang berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah dan kemudian berjumpa dengan salah satu huruf isti’la’.

Contoh: ﻓِﺮْﻕ

Isti’la’ (ﺍﺳﺘﻌﻼ ﺀ): terdapat tujuh huruf yaitu kha’ (خ), sod (ص), dhad (ض), tha (ط), qaf (ق), dan zha (ظ).

H. Qalqalah

I. Waqaf (وقف)

Tanda-tanda waqaf lainnya :

Sebenarnya masih banyak hukum bacaan dan tanda bacaan dalam Al-Quran bila dipelajari memerlukan waktu pemahaman yang cukup lama agar fasih dan benar dalam membaca, melafazkan dan pengucapan harakat (panjang-pendeknya suatu bacaan), tajwid lainnya yang harus dipelajari dan dipahami. Lebih baik lagi apabila mempelajari kitab Iqro (kitab kecil ).sumber

1 Muharam 1436 jatuh pada tanggal 25 Oktober 2014 yang lalu. pada bulan Muharram ini ada sebuah maqolah yang menganjurkan umat muslim untuk banyak - banyak berpuasa sunnah. karena pada bulan Muharram, khusunya pada tanggal 10 Muharram ada beberapa peristiwa hebat terjadi, diantaranya :

10 Muharram adalah hari yang lebih dikenal dengan Hari Asyura, yang mana kita ingat kembali betapa para Nabi mendapat kemenangan pada hari itu. Hari Asyura juga dianggap sebagai hari besar umat Islam, karena ada beberapa peristiwa penting yang terjadi pada saat itu.di mana para Nabi dan Rasul banyak mendapat anugerah dari Allah subhana wa Ta'ala yang Maha Suci,di antaranya :

Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya pada hari asyura mendapat anugrah dan kewaspadaan dalam menetapi hidayah Al-Quran (hijrahnya Rasulullah SAW). Oleh karena pentingnya kejadian-kejadian tersebut, yakni pada hari Asyura para Nabi banyak memperoleh anugerah dari Allah subhana wa Ta'ala. Maka bagi umat Islam disunnahkan (diutamakan) untuk menjalankan ibadah puasa dan memperbanyak tafakur serta menambah amal ibadah lainnya.Puasa Asyura menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat tahun lalu. Pada hari Asyuro umat Islam disunnahkan untuk melakukan banyak kebaikan diataranya adalah memberikan santunan kepada Anak Yatim/Piatu